Suatu petang, seorang pelajar sekolah SD
kls dua menemui bapanya.
Anak: "Ayah..hari ini saya tidak sholat Ashar."
Ayah: "Tak apa, kamu belum cukup umur lagi."
Anak: "Umur saya dah cukup la Ayah..."
Anak: "Ayah..hari ini saya tidak sholat Ashar."
Ayah: "Tak apa, kamu belum cukup umur lagi."
Anak: "Umur saya dah cukup la Ayah..."
Ayah: "Belum. Tak bermimpi lagi kan.."
Anak: "Dah..saya dah mimpi malam tadi.."
Ayah: "Serius? 8 tahun dah mimpi?"
Anak: "Ye. Malam tadi ada awek cun datang dalam mimpi. Dia pesan something ke saya. Dia suruh belikan benda buat hadiah ke Ayah."
Ayah: "Wah....apa itu hadiah nya?"
Anak: Jap ye. ( Si anak ke kamarnya dan datang kembali dengan hadiah. Lalu diberikan kepada si bapak )
Ayah: "Hadiah rotan ???"
Anak: "Ya. Dia pesan suruh Ayah rotan bila anaknya tidak sholat. Rotan dengan pukulan yang tidak memudaratkan. Rotan untuk mendidik. Ayah tak pernah mukul saya sejak lahir. Rotanlah saya bila saya tak sholat. Benar saya belum baligh, tapi umur saya dah cukup untuk menerima pukulan rotan bila tak sholat. Mengingatkan saya kalau rotan itu dah sakit, pasti sabetan di neraka lagi 150 juta kali ganda sakitnya."
Ayah: "Ayah tak suka mukul anak-anak. Ayah sayangkan anak-anak Ayah. Tak tega."
Anak: "Ayah tidak boleh terlalu berlembut dengan kami. Manja tu perlu tapi bukan terlalu memanjakan. Rotanlah saya jika Ayah ingin bawa saya bersama-sama ke dalam Syurga."
Ayah: "Tapi..tapi.."
Anak: "Suatu hari saya akan dewasa dan hati saya menjadi hati orang dewasa yang keras. Hati yang keras sukar dilembutkan. Jika Ayah tak mahu melihat anak Ayah hatinya keras seperti batu, malas untuk bersholat, Ayah pukullah awal-awal. Supaya saya ingat sampai mati, Ayah selalu ingatkan sholat. Dengan teguran dan dengan pukulan. Ayah dah terlepas soal-jawab di akhirat bab ajar anak sholat."
Ayah: "Hmm"
Anak: "Saya ingin Ayah menjadi the real Ayah. Tak ingin jadi seperti Ayah-ayah yang dayus di luar sana; Ayah-ayah yang membiarkan anak-anaknya tidak sholat kerana sayang, tidak menegur isteri dan anak-anak perempuan tentang aurat."
"Please be the real Ayah"
Si Ayah terdiam. Anaknya berlalu pergi mengganti sholat yang ditinggalkan kaena tertidur petang hari.
0 komentar:
Posting Komentar